Bang Ali dan Jokowi
bang ali adalah gubernur terpuji saat negeri ini dipimpin Soekarno, sedangkan Jokowi (Joko Widodo) adalah Wali kota kekinian yang patut ditiru pengabdiannya pada negeri.
Aku sangat beruntung saat menonton Mata Najwa Metro TV yang kelar jam 11 malam, hari rabu 18 mei. Karena setidaknya memberi inspirasi bagiku memimpin suatu institusi nanti, institusi bersih, institusi yang punya pamong bertenaga, institusi tanpa suap, institusi tanpa upeti, institusi disayangi masyarakat, institusi yang punya sistem teknologi tanpa menunggu lama, institusi berkualitas.
Aku mengira bahwa di negeri ini benalu terlalu subur semua sehingga aku mengira tak ada kayu yang kokoh dimakan benalu. Ternyata zaman sekarang ada pemimpin yang kokoh tak bisa dikalahkan benalu.
Joko Widodo punya mobil yang sudah mogok empat kali, kemudian diperbaiki dan dipakai lagi
Joko Widodo menolak suap, upeti.
Joko Widodo membela pedagang kecil, pasar tradisional, Pedagang kaki lima, sehingga di Surakarta ada dua mol.
Joko Widodo sering berada di lapangan ketimbang di kantor, paling lama di kantor sekitar 1 jam.
Joko Widodo membawa palu mengecek kualitas proyek atau bangunan.
Joko Widodo tak mengeluarkan modal untuk menjadi wali kota.
Joko Widodo memberikan seluruh gajinya pada yang berhak menerima. (karena dia pengusaha)
Joko Widodo memecat Pamongnya yang tidak mau ikut sistem yang dibuatnya.(tegas)
Joko Widodo tidak menerima jabatan politik yang lebih lagi saat pensiun jadi walikota (kembali ke tukang kayu usahanya dulu)
Wanted Bang Ali dan Jokowi!! untuk negeri!
No comments:
Post a Comment