sejak kecil aku dibesarkan dilingkungan sederhana dan diajar bekerja, serta kasar oleh ayah, jika telat mengerjakan sesuatu, kena marah, jika kelahi dengan adik ditendang, pernah di seret lebih 10 meter karena kesalahan yang hampir ku lupa.
ayah mengajarkan ku mencangkul, menanam padi, menanam cabe, menanam kacang panjang. ayah mengajarkanku silat, mengajarkanku bersepeda, mengajarkanku naik sepeda motor. ayah mengajarkanku pendidikan bidang agama. namun jika ayah marah aku selalu kena tangan dan kena kaki, serta kena maki.
namun setelah aku besar aku sadar kasar dari jiwa ayah, hemat dan pelit ayah ternyata ada makna. kasar mengajarkan bahwa kehidupan ini sulit dan keras sehingg harus terbiasa dengan kasar hemat itu perlu karena boros saat ada membuat lupa. pelit disuatu sisi penting karena mendapatkan uang bukan dengan korupsi tapi dengan peluh sehingga ayah mengajarkan kami jangan selalu menjadi peminta.
ibuku sebaliknya. selalu memanjakan kami. tidak pelit, tidak kasar, apa yang kami minta diusahakan untuk ada. terimakasih ibu. ibu mengajarkan indahnya dunia ini.
selamat hari ayah, tanpa ayah tidak tahu aku bagaimana satu sisi dunia ini, tentang rumitnya dunia.
No comments:
Post a Comment