Liburan:
Batam-Singapura-Johor Bahru-Kuala Lumpur-Melaka
Kami dari
Dumai, kota Madya di propinsi Riau, kota industry: ada pengolahan minyak sawit
dan pengolahan minyak bumi yang menghasilkan gas, avtur, pertamax plus,
pertalite, premium, solar dan minyak tanah. Untuk mengetahui posisi Dumai sila
lihat di internet, Google dan lain-lain.
Liburan Kami bermula hari kamis
tanggal 24 Desember 2015 dan berakhir hari Selasa 29 Desember 2015. Dari kota
Dumai menuju kota Batam, Singapura, Johor Bahru, Kuala Lumpur dan Melaka.
Batam
Kami
berangkat dari Dumai pukul 7 pagi dengan boat Dumai Line tiket seharga 370 ribu
rupiah per orang. Sampai di kapal dumai
line kami sekeluarga membeli sarapan
pagi seharga 10 ribu per bungkus. Tiba
bengkalis selama 2 jam, kapal berhenti sejenak menurunkan penumpang tujuan
Bengkalis. Boat bergerak kembali menuju tempat persinggahan berikutnya yaitu
Selat Panjang. Selama perjalanan kami belanja makanan seperti roti, pop mie,
kerupuk dan minuman teh botol sekira 70 ribu.
Penumpang Selat
Panjang turun, sekarang kapal akan bergerak menuju ke Tanjung Balai Karimun,
singgah sebentar artinya boat akan menuju Pulau Batam. Kami sampai di pulau
Batam jam 2.30 siang, namun urusan bongkar muat tas di boat memakan waktu
setengah jam pula. Jadi kami sampai di depan pintu pelabuhan Sekupang Batam
sekitar jam 15.00 Waktu Batam. Sebelum kami bercerita tentang liburan di Batam
kami Ingin menyampaikan bahwa perjalanan dari Dumai ke Bengkalis 2 jam,
Bengkalis ke Selat Panjang 2 jam, Selat Panjang ke Tanjung Balai Karimun 2 jam
dan dari Balai Karimun ke Batam selama 1 setengah Jam, jadi total perjalanan
kami dari Dumai ke Batam 7,5 jam.
Di depan
gerbang pelabuhan Sekupang Batam, kami di jemput oleh Andeh Mawar dengan mobil
sedan tua. Keadaan sangat macet karena aktifitas keluar masuk pelabuhan yang
saat itu orang-orang banyak turun dari boat. Diperkirakan satu boat terdiri
dari 300 lebih penumpang. Sehingga sekali keluar dari boat membuat macet
jalanan sekitar pelabuhan. Andeh Mawar membawa kami ke rumahnya di kelurahan
Tiban Baru Kecamatan Sekupang, perumahan
(sensor) Block (sensor) No (sensor). Namun sebelumnya kami dibawa ke rumah
makan.
Kami rehat
sejenak untuk memulai perjalanan di kota Batam, Riska, Adik Sepupuku sibuk
mencari rental mobil supaya kami bisa wisata di kota Batam. Ada sekitar satu
jam untuk mencari info tentang mobil rental.
Pilihan ada pada tetangganya pada mobil putih 1000 CC seharga 300 ribu
per hari. Kami isi minyak 100 ribu dan esoknya 50 ribu. Perjalanan kami bermula
dari Barelang 1, Nagoya dan ocarina. Kami berfoto di sana.
Sekarang tanggal 25 desember 2015 pagi, kami berangkat
ke kampung Vietnam, sekira 33 km dari rumah andeh Mawar. Kampung Vietnam berada
setelah jembatan Barelang 5. kami masuk ke kampung Vietnam seharga 20 ribu per
orang. Kami berfoto pada situs kemanusiaan UNHCR milik PBB yang mengabadikan
nama Tin Nanh, rupanya beliau korban pemerkosaan di lokasi pengungsian
orang-orang Vietnam. Kami melanjutkan ke bagian kampung Vietnam lainnya yaitu
kuburan para pengungsi Vietnam; yang unik adalah kuburan itu tertulis: wafat
tahun 1945. Ternyata sudah terlalu tua cerita kampung Vietnam di kota Batam.
Masih di kampung Vietnam, kami berfoto pada 2 buah kapal perahu para pengungsi,
dilanjutkan ke museum kampung Vietnam. Luas kampung Vietnam sekira 2 km
keliling.
Usai sudah
perjalanan wisata kami di kota Batam, saat ini kami menuju ke Negara orang lain
yang disebut dengan negeri singa. Pada jam 14.00 Batam, kami membeli tiket
lewat calo karena lewat counter resmi harga tiket saat itu mahal, satu orang
seharga 235 ribu rupiah, lewat calo kami bisa dapat harga 190 ribu per orang
kali 4 orang. Kami belanja pula di sekitar pelabuhan Batam Center seharga 60 ribu, karena kalau tidak belanja
urusan jadi rumit dibuat anak-anak yang kelebihan egoisnya.
Petugas
imigrasi memberikan izin dengan cara memberi stempel dan barkode pada form
isian yang kami pegang, namun dikesalkan form yang diberikan itu tidak terbaca
oleh computer imigrasi Singapura, terpaksa agak lama urusannya karena harus
mengisi ulang form secara manual. Pada ruang tunggu di pelabuhan Batam Center kami melihat di monitor boat mana saja yang
sedang aktif, aktif artinya siap-siap untuk masuk boat, di depan monitor ada
petugas kapal mengecek tiket yang kami punya.
Dalam boat star1
tas kami disusun dengan rapi, sejajar dengan penumpang di dalam boat yang
tersusun seperti di dalam locker tidak sama dengan boat dari Dumai – Batam yang
di susun di bagian bawah dari boat, sulitnya saat keluar dari boat, system
antre dan tas kita diperlakukan tidak baik.
Singapore
Kami
berangkat pukul 15.00 waktu batam dan sampai 17.00 waktu Singapura. Sampai
dipelabuhan Singapura kami disambut oleh
kantor Imigrasi Singapura dengan interior megah dan lampu bernilai estetis yang
tinggi. Antrean mengular panjang habis waktu sekitar satu jam. Pada saat
giliran saya dicek oleh petugas, saya harus mengisi ulang form yang saya terima
dari imigrasi di Batam yang tidak pas pada form sehingga computer Imigrasi
Singapura tidak bisa membacanya.
Di depan
pintu tunggu pelabuhan Singapura sudah ada teman Lombok menunggu. Dengan salam
keakrabannya kami di bawa ke train/kereta listrik monorel disingkat MRT. Satu
orang kami bayar 2.5 dolar Singapura. Satu kali bayar dengan dua kali naik MRT
maka sampailah kami di Jurong East. Kami segera turun dari stasiun membeli
makan malam sebungkus 2 dolar Singapura sebanyak 5 bungkus. itu adalah harga
makan paling murah di sekitar Jurong East.
Kami dibawa
oleh teman Lombok ke Jurong East 13
street. Block (sensor) nomor (sensor) jaraknya sekitar 1 km. di sekitar rumah
susunnya kami naik lift, sedikit berjalan kami pun sampai di depan pintu
rumahnya. Kami rehat sejenak, mandi sore, makan malam dan diberi petunjuk ke
Merlion.
Angkutan yang
kami gunakan ke Merlion adalah taxi, untuk memberhentikan taxi kita harus lihat
lampu warna hijau di atas mobil taksi tersebut. Sekali jalan kami bayar 21
dolar Singapura. Sekitar 210 ribu rupiah. Kami sampai di Merlion, kami Tanya
sama wisatawan Indonesia di mana patung singanya. Eh.. ternyata tidak jauh dari
tempat kami bertanya, sedikit langkah menuju “singa”. Kami berfoto, seperti
wisatawan asing lainnya yang membludak rame. Apa yang menarik di Merlion dan
sekitar sini? Jawabnya adalah Singapura bisa membuat Sungai di depan Merlion
menjadi Indah dan bernilai estetika dengan cara penggarapan lampu, perahu dan
air.
Di merlion
kami beli es krim, antre nya panjang sekitar dua puluh orang mengekor seperti
ular. Harga es krim 1.20 dolar. Rasanya muantap tak seperti es krim di
tempatku, es krim itu seperti balok kemudian di potong oleh tukang es krim.
Kami beli es krim rasa durian dan rasa vanilla, sekali lagi uenak tenan.
Duduk dengan
merasakan es krim. sayup ditelinga suara music jaz dengan khas brass alias alat
music tiup logam seperti trumpet,
trombone, horn Kemudian kami berjalan menuju pentas pertunjukan tersebut dengan
minum air mineral seharga 1.20 dolar. Kami foto pertunjukan sebagai kenangan,
dengan cara mematikan blitz pada kamera. Usai menonton konser bigband, kami
berjalan agak mendaki menuju gedung teater dengan iklan bahwa pada tanggal 9,
16 januari 2016 ada pertunjukan music orchestra dari Singapore Symphony
Orchestra akan tampil di gedung megah ini, di sini pula kami menunggu taksi
untuk pulang rehat di jurong east. Kami membayar taksi seharga 21 dolar,
sepanjang perjalanan taksi melaju rata-rata 90 km/jam, jalanan sepi namun pada
saat lampu merah taksi berhenti dengan sopan, meskipun tidak ada pemakai jalan
lainnya.
Malam pada
saatnya, namun saya berdiskusi dengan teman Lombok dari yang serius sampai
tidak serius. Hasil diskusi tersebut adalah jika orang lain tidak bisa menjadi
terbaik, maka kita harus menjadi terbaik bagi orang lain.
Pagi hari tgl
26 Desember 2015 kami ke Orchad, ceritanya symbol Singapore juga setelah
merlion. Ini lah pertama kali kami
belajar naik MRT sendiri, seharga 2.5 dolar
sedikit kesalahan namun pulang dari orchad kami sudah bisa naik MRT
tanpa kesalahan lagi, termasuk di Malaysia nantinya. Lagi-lagi di orchad kami
hanya sanggup membeli es krim dengan antrean mengular, air berwarna dan ber
foto di patung sekitar orchad – sebagai symbol modern Singapore.
Usai sudah
rencana traveling kami di Singapore meskipun tak jadi ke kebun binatang terbaik
di dunia karena alasan waktu dan uang. Kami pulang menuju jurong east dengan
MRT tanpa kesalahan cukup dengan 2.5 dolar per orang tanpa kesalahan sampailah
kami di jurong east. Di stasiun jurong east kami beli lagi nasi termurah
kemarin itu seharga 2 dolar per bungkus. Nasinya seperti nasi uduk atau nasi
yang sudah dikasi bumbu, kemudian daging ayam di potong kecil-kecil. Namanya chicken
rise-sebanyak 5 bungkus.
Setelah makan
siang tanpa di temani teman Lombok yang sedang rehat. Itu pula mungkin alasan
bahwa kami diberi kunci pintu sebelum pergi ke orchad. Makan siang kami lahap dan
bersiap untuk pergi ke johor. Kami pamitan dengan teman Lombok, di dalam hati
saya berdoa: semoga kebaikan anda menjadi tiket ke surga karena sudah
memberikan penginapan dan layanan sebagai tuan rumah yang baik pada kami.
Amiin.
Berjalan
menuju stasiun jurong east tempat bus berjejer sejauh satu kilo meter. Kami
mencari bus ke johor yaitu dengan kode cw3 atau cw 4. Nama bus itu adalah CauseAway Link bus itu berwarna
kuning. Kami membayar kepada petugas di
depan tak jauh dari pintu masuk bus seharga 2.5 dolar asyiknya di negeri Singa, tidak pernah
menunggu lama, semuanya tepat waktu. Layanan publiknya tidak pernah
mengecewakan kami. Semua ada petunjuk sehingga kalau public membaca tidak ada
yang tersesat dan tidak ada yang
mengecewakan.
Di perbatasan
kami sampai setengah jam, nama perbatasan Singapore dan Malaysia adalah tuas
checkpoint. Pada perbatasan ini kami harus melihatkan paspor kami lagi,
sehingga menghabiskan waktu sekitar satu jam lagi. Usai check paspor kami naik
bus causeaway link namun tidak persis dengan bus awal, kami cukup menunjukkan
tiket, tidak bayar lagi. cukup demikian kami diberi izin naik, sangat mudah
sistemnya. Kami melewati jempatan panjang penghubung Singapore dan Malaysia.
Tak jauh dari jembatan kami jumpai lagi kantor imigrasi orang Malaysia. Sama
persis lebih kurang satu jam kami antre di kantor imigrasi kami ditanya mau
kemana? Saya jawab: jalan sekudai. Itu adalah alamat penginapan kami. Setelah
di cek oleh petugas imigrasi, kami menunggu bus causeaway link untuk menuju lokasi
sekitar penginapan.
Johor Bahru
Setengah jam
perjalanan kami sampai di johor bahru, kami mencari taksi berwarna merah,
bedanya taksi di sini bisa tawar menawar. Dengan tawaran 30 ringgit kami bisa
ke danga bay tak jauh dari rumah sultan johor bahru. Meskipun tawaran taksi itu
termasuk tinggi, seharusnya kalau bisa dapat 20 ringgit.
Kami menginap
di hotel yang sudah kami bayar lewat biro travel yang sering iklan di tv. Cukup
dengan paspor kami sudah dapatkan kunci kamar 205. Dengan menggunakan lift kami
sampai di kamar 205, langsung rehat.
Tempat kami
menginap ini, dekat dengan kediaman sultan Johor Bahru dan sangat dekat dengan
tempat makan terbesar di johor. Kenapa besar? Ukurannya sekitar 90 Meter x 15 M
begitu perkiraan saya. Membuat kami kesal karena lama menunggu pesanan yang
kita minta. Dari jam 8 malam johor bahru sampai hampir jam 9 malam johor bahru.
Tapi soal rasa, sedap dan nikmaaat nasi gorengnya. Kami makan dan minum mahal
sedikit sekitar 150 ribu.
Kami berjalan
setelah sedikit letih dan sampai pula di tempat penginapan. Nonton, bersosial
media dan persiapan jalan di tempat permainan internasional, kenapa? Jawabannya saya kira pembaca sudah
tahu. Mengapa jadi tujuan tempat bermain
kami sekeluarga, jawabnya iklan dari tv Malaysia yang sering kami tonton.
Ini adalah
pagi tanggal 27 Desember 2015, kata teman di johor, seorang guru sekolah
Indonesia johor dari Bandung dan dia
akan menemani saya ke konsulat untuk melihat sekolah Indonesia johor bahru.
Kami beli tiket legoland dan langsung
janjian di terminal di JB Sentral, saya lupa nama terminal itu yang jelas
terminalnya rapi dan besar. Banyak bus yang keluar masuk demikianlah terminal
ini sibuk dengan kegiatannya.
Setelah kami
bertemu dengan teman cikgu itu, kami bincang sedikit. Ternyata kami berubah
rencana dari janjian ketemu-konsulat-legoland, menjadi janjian
ketemu-legoland-konsulat. Meskipun sangat menyesal dengan perubahan janji itu,
apa di kata itu pula rencana yang tak diduga.
Kami naik bus
CauseAway Link yang ada tulisannya ke Legoland RM 4 satu orang. Sama cara
membayar bus causeaway masukkan uang di tempat khusus kemudian computer
membacanya, namun sayang kami harus merelakan uang kami ditelan mesin tiket
bus. Kesimpulannya pada mesin uang tiket, sebaiknya gunakan uang pas.
Selama di
perjalanan, saya melihat banyak orang asing di dalam bus. Kebetulan ada orang
asing yang baik hati memberikan tempat duduknya kepada kami. Membuat aku
berbicara dengan orang baik itu. Seorang perempuan cantik berasal dari Beijing,
kampungnya 12 jam dari Beijing tempat ia bekerja. Ia bekerja di kantor
pemerintahan. Dia berangkat bersama keluarganya delapan orang kalau tak salah,
namun di bus itu orang itu hanya bertiga, yang lainnya di hotel. Si cantik cina
ini datang jauh-jauh hanya untuk melihat helo kity land di johor bahru.
Bus berhenti
di terminal Larkin, helo kity land dan di legoland. Di legoland bus berhenti
depan pintu masuk. Dari pintu masuk kami berjalan sekitar 500 meter, sejauh itu pula pejalan kaki mendapat teduh
dari panas dan hujan. Sepanjang berjalan itu kami melihat reklame dan iklan
legoland. Penat berjalan kami disambut oleh counter
tiket ada sekitar sepuluh counter tiket kita jumpai.
Permainan
pertama adalah waterpark, kami ke ruang ganti pakaian. Lagi-lagi menggunakan
system computer untuk membuka dan menutup locker tempat pakaian seharga RM 20.
permainan air tingkat keamanannya tinggi, setinggi apapun meluncur sampai
dibawah, aman. karena sebelum sampai ke kolamnya, ada 200 cm air yang
menyambut. Setelah itu bermain yang lain seperti drive mobil dan drive
boat antrenya relative lama. Selama di kawasan legoland yang seluas 310.000 M2
saya berjumpa orang hongkong, Polland, china dan india. Kami juga menonton
ninjaGo dari studio legoland. Keren dengan studio 4 dimensi, keren abis! Dari jam
11 menjelang siang waktu johor kami berakhir jam 7 malam johor bahru.
Kami bergegas
keluar untuk mendapatkan bus terakhir. Alhasil kami penumpang terakhir yang
naik di bus causeaway link. Di dalam bus
kami jumpa orang Indonesia asal medan seorang dosen yang sering menjadi
instruktur bagi guru yang akan menerima tunjangan profesi guru. Ibu itu
berencana ke universal Singapore. Dalam bus juga saya berkomunikasi dengan
kawan sebelah sama-sama berdiri karena bus kepenuhan. Mereka adalah orang
Filipina yang tak jauh kampungnya dari kampung petinju dunia Manny Pacquiao.
Kami pulang
dari legoland menuju terminal bus larnkin. Terminal bus terdekat dari legoland
tempat bus untuk kami mendapatkan bus ke Kuala lumpur. Malam itu juga sekitar
jam 8.30 malam kami pesan tiket bus sekitar RM 34, kami cari makan malam yaitu
nasi goreng, milo panas, dan minuman dingin. Saat kami membayar makanan
ternyata uang ringgit kami habis. Akhirnya di tukar, Alhamdulillah tak jauh
dari tempat kami makan. Selesai semua urusan, kami naik bus bertingkat. Wah..
ini lah pertama kali kami naik bus bertingkat. Kami berangkat jam 10.10 malam
dengan pelayanan dan keamanan yang memuaskan.
Awalnya kami
langsung menuju ke tempat duduk menuju lantai ke dua bus causeaway link.
Ternyata tempat duduk kami ada di bawah dekat pintu masuk bagian belakang. Nomor
tempat duduk kami D3, D5 dan D6. Kami
duduk dengan tenang dan melepaskan kelelahan perjalanan sepanjang legoland.
Sepanjang
perjalanan kami tidak pernah berhenti
sama sekali kecuali buang air kecil, itu
pun sekali. Seperti SPBU di Indonesia, tempat pengisian BBM, namun jauh
bedanya. Jarak dari jalan menuju SPBU nya sekitar 300 meter jaraknya. Aman dari
kendaraan yang lalu lalang. Di SPBU kami beli buah yang sudah dikupas
dimasukkan dalam plastic, kami beli 3 buah. Harganya satu buah 1 ringgit.
Pada pukul
2.30 waktu setempat kami sampai diterminal bus yang megah dan luas. Nama
terminalnya TBS (terminal Bersepadu Selatan). Kami rehat dalam terminal yang
ber AC, tempat duduk yang banyak, dan tidur di bangku tersebut.
Anak anak
kami bermain di TBS karena puas tidur di
dalam bus. Kami belanja di mini market TBS, harganya relative sama dengan harga
di kota Dumai. Lumayan juga kami belanja sekitar 60 ribu uang Indonesia. Itu
minuman dan beberapa roti.
Saat itu jam
7 setempat, kami akan segera ke KLCC ingin melihat aquaria. Kami titipkan tas
di locker bersistem computer. Cara membuka locker itu dengan memasukkan uang
Malaysia seharga RM 10. kami ke stasiun kereta tak jauh dari TBS, cukup dengan jalan kaki. Tanpa kena hujan dan kena
panas. Beda tiket kereta di Malaysia dengan Singapore adalah koin plastic dan kartu seperti kartu
atm. Kami pun memasukkan uang ringgit
dan tiket koin plastic pun keluar. Kami harus turun di masjid jamik dan
sambung lagi ke KLCC.
Turun dari
stasiun KLCC, kami berjalan sekitar 2 km menuju aquaria. Rasanya seperti itu,
capek sangat. Agak susah mengigatnya karena persimpangan yang ada sekitar 5
simpang. Saya juga berjumpa iklan Malaysia Philharmonic Orchestra. Namun sayang
belum ada pertunjukan. Di sepanjang stasiun banyak yang dijajakan berkategori
barang mahal. Begitu pula polisi siap siaga tidak seperti di Singapura- hampir
tak ditemukan polisi, yang ada sekuriti dan dapat dihitung dengan satu jari
kanan.
Akhirnya kami
sampai di Aquaria. Namun masih tutup, kami cari sarapan pagi seharga 280
ringgit. Kami sengaja berlama-lama di resto yang terdekat dari Aquaria karena
menunggu waktu buka aquaria jam 10 pagi kuala lumpur. Saat itu pula kami melihat ragam para pekerja elit
Malaysia dengan style nya, mereka berkulit putih, berkulit hitam dan sawo
matang. Puas dengan menunggu akhirnya kami putuskan untuk berjalan-jalan di
sekitar aquaria sambil menunggu lagi.
Pintu aquaria
belum dibuka namun orang sudah mulai antrean, termasuk orang bertanya pada kami
– yaitu orang timur tengah. Kami jawab
seadanya tentang berapa tiket masuk. Kalau tak salah tiketnya 60 ringgit. Saat
ini kami sedang antrean di depan pintu masuk aquaria. Sekitar setengah jam kami
antrean, terasa kaki, lutut sudah mulai lemas akibat berdiri lama dan akumulasi
perjalanan kemarin dan barusan tadi pagi.
Pintu Aquaria
dibuka untuk umum, kami diberikan brosur kemudian beli tiket, jika rombongan 4
orang maka 3 orang lagi diberika tempat duduk/ruang tunggu sebesar 20 meter x
20 meter. Menunggu sekitar 15 menit, kemudian kami memulai perjalanan ingin
tahu kami tentang aquaria bertahap. Dimulai dari melihat ikan kecil,
mendengarkan dan merasakan suasana di laut, serta melihat ikan besar di dalam
aquarium yang berada di atas kepala kami.
Usai aquria
kami ingin melihat petronas menara kembar namun kami tidak sanggup karena fisik
sudah terlalu lelah. Akhirnya di
putuskan untuk pulang menuju TBS (terminal bersepadu selatan). Sampai di TBS pukul 12 siang, kami
mengurus tiket hendak ke Melaka.
Nasib para
penumpang yang berjumlah sekitar 1000 orang di TBS yang sedang mengurus tiket
tersistem computer ternyata Delay karena masalah server. Kami menunggu dan
akhirnya berangkat jam 3 sore dengan tiket satu orang 10 ringgit, bus nya bermerek
Delima. Kami sampai di Melaka Sentral jam 5 sore waktu setempat.
Melaka
Menunggu bus
di TBS pengalaman baru ku, luas TBS rasanya sama seperti luas bandara
penerbangan di Pekanbaru. Jika kita sampai, berada di lantai atas. Jika kita
mau berangkat kita berada di lantai satu. Tempat menunggu keberangkatan ada 10
tempat tunggu, Luas sangat bangunan ini.
Naik dengan
bus di Malaysia seperti naik bus dari dumai ke pekanbaru sang saat ini berwarna
kuning milik perusahaan minyak. Namun masih bagus lagi bus – bus yang ada di
Malaysia. Kami tak merasakan jalan seperti dari Kandis ke Minas, apalagi
seperti dari Bangkinang ke Bukittinggi. Jalan di Malaysia itu seperti lurus dan
tak ada pendakian yang terasa.
Setelah kami
sampai di Melaka Sentral, kami rehat sambil makan sore. Dan mencari taksi
menuju ke penginapan yang dekat dengan pelabuhan. kami menukar uang Indonesia
menjadi uang Malaysia untuk membayar taksi dan untuk kebutuhan selama di
Melaka. Taksi kami bayar 25 ringgit dari Melaka sentral ke lokasi sekitar pelabuhan/port
klang. Kami sampai penginapan termurah di Melaka yang dekat dengan tempat
wisata sejarah dan tak jauh dari port klang atau pelabuhan di Melaka. Kami
bayar 72 ringgit hotel termurah mungkin di pelabuhan Melaka itu. Saking
capeknya sampai di hotel kami mandi dan langsung rehat.
Jam 7 pagi
setempat kami berjalan di sekitar sungai Melaka/ river Malacca. Menuju
tempat-tempat bersejarah di Melaka dari museum-museum sampai astana taming
sari. Melanjutkan perjalanan kami di Melaka dengan jalan kaki selalu mengitari
sungai Melaka kemudian kami ke Port Klang/pelabuhan untuk beli tiket. Istriku
urus tiket dan aku pergi panggil taksi menuju hotel untuk ambil seluruh tas dan
bawaan. Saya bayar taksi pergi pulang dari kantor pelabuhan sampai ke hotel dan
kebali ke pelabuhan bayar 20 ringgit.
Di port klang
kami bayar tiket Melaka-dumai seharga 180 ringgit satu orang. Selama di port
klang kerja kami sarapan, beli oleh-oleh, cek tiket, bawa barang-barang, scan
barang-barang dan stempel passport. Akhirnya sampailah di kapal Malaysia
ekspres. Menuju Dumai dari jam 10 setempat atau jam 9 pagi waktu Dumai sampai
jam 12 siang waktu Dumai. Ini terlambat karena boat sangat lambat, turbonya
tidak berfungsi.
Kami pun
sampai di depan pintu pelabuhan Dumai yang ditunggu oleh temanku yang jadi
tetanggaku. Bus yang di rekomendasikan adalah CauseAway Link yang berwarna
kuning. Namun selalu siapkan uang pas untuk beli tiketnya karena kejadiannya
tidak ada uang kembalian di sistemnya. Bus ini direkomendasikan selain murah
memberikan potongan harga buat anak-anak.
Pokoknya aman di negeri Singapura dan di
Malaysia. Sampai jumpa lagi jika ada waktu dan umur panjang Singapura dan
Malaysia J