SMP NEGERI BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI
PELAJARAN SENI BUDAYA
GURU PENGAJAR : ZULKARNAEN, S.Sn.
MEMBUAT KARYA TULIS
KARYA ANAK BANGSA BERNAMA :
MADDAYANSYAH
KELAS : VII. 1
ALASAN MENGAPA SAYA TIDAK MENGERTI
NOTASI BALOK
Pada hari kamis, tanggal 16 April 2015, saya dan teman-teman kelas
VII.1 belajar Seni Budaya di Laboratorium Seni dengan guru bapak
Zulkarnaen,S.Sn. Pelajaran Seni
Budaya adalah pelajaran terakhir di hari Kamis. Malam hari sebelum hari Kamis,
saya menyiapkan peralatan untuk belajar keesokan harinya. Saya menyiapkan buku
untuk pelajaran Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling, Ilmu Pengetahuan Alam, dan
tentunya peralatan untuk pelajaran Seni Budaya. Khusus untuk pelajaran Seni
Budaya, saya benar-benar teliti dalam menyiapkan peralatannya. Sebab pelajaran
Seni Budaya adalah pelajaran dengan peralatan paling banyak dan semuanya harus
lengkap tidak boleh kurang satupun, agar nilai tidak dikurangi. Peralatannya
yang wajib adalah seperti Pianika, Music book, buku paket, buku latihan, pensil,
peraut pensil dan penghapus. Serta ada
pula peralatan tambahan seperti buku Kumpulan Lagu-lagu wajib dan nasional dan
juga penggaris.
Keesokan paginya, saya pun pergi ke sekolah. Sesampainya di
sekolah, saya mulai menjalani aktivitas rutin saya. Pagi hari diawali dengan
pembacaan Al-Qur’an secara bersama-sama di ruang serbaguna. Lalu kembali ke
kelas, dan memulai proses pembelajaran. Pelajaran pertama adalah pelajaran
Bahasa Inggris, saya belajar Bahasa Inggris dengan Miss Yanti Eliza. Setelah
dua jam pelajaran, jam Bahasa Inggris pun selesai. Lalu saya belajar Bimbingan
Konseling dengan Bu Meli selama satu jam pelajaran. Dan saatnya untuk pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dengan pengajar Ibu Triani Lailatunnahar, S.Si, M.Pd.
Namun pada hari itu Bu Een tidak hadir, dan kami diberitahu oleh guru piket
untuk masuk ke kelas dan menunggu diberikan tugas. Pelajaran ini berlangsung selama tiga jam.
Satu jam sebelum istirahat dan dua jam sesudah istirahat. Satu jam pelajaran
telah berlalu, dan tibalah waktunya untuk istirahat. Saya dan teman-teman pun
segera menuju ke kantin untuk membeli makanan. Setelah selesai makan, ternyata
waktu istirahat masih tersisa sekitar delapan menit. Saya lalu pergi ke
perpustakaan bersama Fikri Abdillah untuk meminjam buku paket Seni Budaya.
Setelah meminta izin kepada Bapak Zulfitri, kami lantas kembali ke kelas. Tak
lama setelah sampai di kelas, bel masuk berbunyi, saya langsung menyimpan buku
yang telah saya pinjam tadi ke dalam tas dan segera duduk di kursi tempat saya.
Jam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pun dilanjutkan. Namun kami tak
kunjung diberikan tugas. Kami terus menunggu diberikan tugas, sambil
bercakap-cakap satu sama lain. Hampir dua jam pelajaran berlangsung tanpa tugas
yang pasti. Jam Ilmu Pengetahuan Alam pun hanya tersisa sekitar sepuluh menit.
Saya dan beberapa teman saya seperti Retno Hendrizon, Arya Mahardhika, dan
Fikri Abdillah mulai menyiapkan peralatan untuk pelajaran Seni Budaya. Kami
menyiapkan alat musik Pianika, Music Book, pensil, penghapus, peraut pensil,
buku paket dan tentunya buku catatan.
Bel pergantian pelajaran pun berbunyi, dan saya segera menuju ke
Laboratorium Seni di lantai dua. Saya dan beberapa teman saya pun sampai di
Laboratorium Seni. Namun ternyata siswa kelas VII.5 masih berada di dalam. Dan
kami pun menunggu sesaat di depan Laboratorium Seni. Setelah sekitar dua menit
menunggu, akhirnya siswa kelas VII.5 satu per satu mulai keluar dari
Laboratorium Seni. Setelah ruangan nampak agak lengang, saya dan teman-teman
yang lain mulai memasuki ruangan. Teman yang lain kemudian ikut menyusul masuk.
Begitu tiba di dalam kami semua pun duduk berdasarkan kelompok
masing-masing. Saya berada di kelompok satu, dan saya segera menuju ke tempat
duduk. Saya duduk bersama teman-teman yang lain. Saya duduk di sebelah Riski
Afrilia Ningsih, dan di sebelah .kiri saya ada Rakhen Sidqi. Begitu pelajaran
dimulai, saya membuka buku paket dan membaca materi tentang Seni Tari. Baru
saja membuka buku, kami justru diperintahkan untuk mengumpulkan semua buku satu
kelompok di satu tempat. Dan saya disuruh mengunpulkan buku anggota kelompok
satu. Dan saya langsung mengumpulkan buku anggota kelompok saya dan
meletakkannya di sebelah meja kelompok saya. Saya merasa terkejut disuruh
mengumpulkan buku, karena saya tidak ada membaca buku paket Seni Budaya
sedikitpun.
Ternyata tujuan Pak Zulkarnaen menyuruh kami mengumpulkan buku
adalah karena kami akan melalui tes lisan. Kami ditanya satu per satu
pengertian tari menurut para seniman. Tes dimulai dari nomor absen pertama,
yaitu Anggiat Fernando Pasaribu. Banyak yang tidak bisa menjawab pertanyaan
dari pak Zulkarnaen, dan salah satunya adalah saya. Hanya Fanny winsilia yang
bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, sementara Zahra Fathia bisa
menjawab namun kurang lengkap. Begitu juga dengan Eikyn Prayoga Armen, kurang
lengkap.
Gagal pada tes pertama, lalu saya menghadapi tes kedua. Yaitu tes
menebak notasi dan ketukannya. Pada tes kedua yang diberikan Pak Zulkarnaen,
Zuliyanti Febriana menjadi yang pertama di tes. Pada saat giliran saya, saya
tidak bisa menebak dengan benar, saya menjawab itu adalah not D2, namun saya
tidak menyebut jumlah ketukannya,
padahal saya tahu bahwa jumlahnya adalah 4 ketukan. Sayang sekali jawaban saya
salah. Pada saat kami disuruh mengeluarkan alat, Pak Zulkarnaen mengatakan
bahwa yang tidak bisa menebak notasi balok harus membuat karya tulis yang
berjudul “Mengapa saya tidak mengerti
notasi balok”. Sedangkan yang menebak dengan benar tidak terkena hukuman. Pada
awalnya, kami disuruh membuat karya tulis tersebut sebanyak empat halaman di
buku tulis. Namun jika tidak selesai pada saat jam Seni Budaya, kami disuruh
membuat karya tulis tersebut sebanyak tiga halaman di Microsoft Word dan
kemudian dikirim lewat e-mail. Saya mengaku hal ini terjadi karena saya malas membaca.
Saya berjanji bahwa saya akan lebih rajin membaca dan akan berusaha menjawab
tes sebaik mungkin.
No comments:
Post a Comment