Thursday, May 22, 2025

Zulkarnaen Mengurus Acara Besar

 Zulkarnaen, sebelum menjadi Ketua II Dewan Kesenian Daerah Kota Dumai, Ia selalu berkeinginan membuat acara besar atau disebut dengan event organizer dimulai sejak tahun 2000-an ketika menjadi mahasiswa seni di STSI Padang Panjang. 

Sekitar tahun 2002 Zulkarnaen membuat event Festival pop Minang se-kecamatan Tanjung Mutiara kabupaten Agam sumatera Barat.  Dasar membuat event ini karena Ia aktif mengelola sanggar seni bekerja sama dengan keluarga Elly Kasim yang mana Elly Kasim adalah seniman senior, seniman legend di Sumatera Barat. Enam bulan setelah itu, 6 bulan setelah mengurus sanggar yang bekerjasama dengan keluarga besar Elli Kasim, Ia mengadakan event Festival Pop Minang se Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Sumatera Barat. 

Enam bulan kemudian  membuat event festival pop minang Se-Sumatera barat, bekerjasama dengan radio lokal kabupaten Agam, bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia di Bukittinggi, bekerja sama dengan Bupati Agam, bekerja sama dengan Papi orgen tunggal di Tiku, bekerja sama dengan Mami pengusaha di Tiku. 

Kegiatan sanggar dan kegiatan Festival pembiayaannya lebih banyak biaya Zulkarnen dibandingkan dengan pihak yang disebutkan. Padahal Zulkarnen waktu itu masih menjadi mahasiswa, yang untungnya keluarga mendukung, dari amak, dari kakak Erni Zuarti (alm) semoga kebaikan untuk kakak beliau. Kegiatan festival dibantu juga oleh adiknya Irwanto, yang menempelkan informasi di Warung dan tempat keramaian di TIku. 

Meskipun pengalaman yang tertatih, masih ingin membuat event, pada tahun 2016 akhir, saat menjalankan studi S2 seni di ISI Padang Panjang, Ia membuat event beasiswa ke luar negeri dalam bentuk workshop bekerja sama dengan PPI mendatangkan narasumber dari PPI Prancis dan PPI Malaysia, PPI Prancis diwakili oleh Indah, PPI Malaysia diwakili oleh Dwi Anggraini. Kegiatan diadakan di Kota Dumai di dua tempat pertama di Sekolah Tinggi Teknologi Kota Dumai yang kedua di SMK Taruna Kota Dumai. Semua kegiatan melebihi ekspektasi, Peserta membludak. Kegiatan ini dibiayai oleh sebuah penerbit buku dan SMK Taruna yang dipimpin oleh Bapak Sugiarto. Menjalankan kegiatan ini Zulkarnaen dibantu juga oleh Salman  yang pernah satu angkatan dalam Diklat prajabatan PNS tahun 2010, Setahun dari Pengangkatan Ia menjadi CPNS. 

Zulkarnaen menamatkan studi S2 seni pada tahun 2018, kembali mengajar di SMP Negeri Binaan khusus Kota Dumai. Lalu pada tahun 2020 diundang oleh Mbak Tantri yang kebetulan Berada di posisi pengurus dewan kesenian daerah Kota Dumai beliau mengundang Zulkarnaen untuk bergabung menjadi pengurus Dewan Kesenian Daerah Kota Dumai, sekitar  bulan Februari 2020.

Pada bulan Juni 2020 Zulkarnaen membuat event diskusi publik Dewan Kesenian se-indonesia, mengumpulkan seluruh pengurus dewan kesenian Se-Indonesia dalam satu grup WhatsApp. Ia  menjadi inisiator atau Ketua Forum Dewan Kesenian SE-INDONESIA. 

Masih pada bulan Juni 2020, Ia membuat event diskusi seni bersama Prof Anne Rasmussen, dari Amerika, adalah peneliti lebih kurang 30 tahun, peneliti musik Islami di Indonesia.

Pada bulan yang sama Juni 2020, Ia membuat event diskusi publik bersama pusat prestasi nasional, kemudian diskusi publik bersama Dewan Kesenian se-Indonesia Keynote speakernya adalah Dirjen kebudayaan Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ristek  Republik Indonesia. kegiatan ini diikuti oleh Dewan Kesenian se-Indonesia, seniman seluruh Indonesia, mahasiswa dan akademisi serta guru dan siswa yang berminat di bidang seni. 

Event selama bulan Juni 2020 didukung oleh Dewan Ksenian Daerah Kota Dumai, mantan ketua dewan Kesenian Jakarta dan pengurus dewan Kesenian Jakarta, lalu ada Bang Hapri dari Dewan Kesenian Sulawesi dan beberapa pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu. 

Pada tahun 2021, Zularnaen membuat event diskusi publik bersama Dewan Kesenian Jakarta, membahas tata kelola dewan kesenian, Masih pada tahun 2021 membuat event diskusi publik bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama kementerian pariwisata dan BUMN membahas sinergitas seni. 

Lanjut pada tahun 2022, Ia mendatangkan prof Anne Rasmussen, ke Kota Dumai. Diskusi Musik Islami. semua kegiatan tahun 2021 dan 2022 didukung oleh Dewan Kesenian Daerah Kota Dumai yang saat itu, Ia menjadi ketua 2 bidang pelatihan dan Workshop. 

Pada tahun 2024, Ia  mendatangkan narasumber dari kampus ISI Padang Panjang tokoh yang dibawa adalah Dr. Asril yang saat itu menjadi promosi profesor Doktor Asril membawa topik tentang keberlanjutan kesenian di Indonesia. Acara sukses, dihadiri oleh Kepala Sekolah, siswa Madrasah dan pesantren siswa SMA- SMK, siswa SMP, mahasiswa, dosen Kota Dumai dan guru-guru seni budaya. 

Selama Zulkarnaen berada di kepengurusan Dewan Kesenian Daerah Kota Dumai, Ia mendapat undangan sebanyak tiga kali ke Jakarta dalam rangka menjadi peserta diskusi pra Kongres Kebudayaan Indonesia pada bulan Oktober 2023, kemudian menjadi peserta Kongres kebudayaan Indonesia tahun 2003, lalu pada bulan Desember 2003 menjadi peserta musyawarah nasional dewan kesenian Indonesia. 






Tuesday, February 1, 2022

The Unpaved Road For 4 Generations In The World

The Unpaved Road For 4 Generations In The World

 

 

I have lived for thirty-seven years on Jalan Abdul Rabkan KM 3, Bukit Timah, Dumai. And during that time there was something that really bothered me and all the people living in Bukit Timah. The main road here has not been paved at all for decades, it has been four generations. Since PT Caltex opened this road in the 1960s, this has resulted in the opening of the life path of the Bukit Timah community.

Yes, if you visit Bukit Timah, you will see how "backward" the 6 km long road is. In stark contrast to the rapid development of infrastructure in almost all corners of Indonesia.

Why is asphalt road construction so important?

When the rainy season comes, the roads made of clay will become like wet mud. Then flood. That's what happens every year. In fact, this road is the children's path from home to school and vice versa. The connecting line from Bukit Timah to the city center, from Dumai to Medan, from Dumai to Duri.

We take various ways so that interested parties pay attention and take concrete actions on this road. But, only rejection or silent action that we get.

Then who else should we ask for our right to public services from the government? Because we have fulfilled our responsibilities, namely being obedient citizens and being punctual in paying taxes.

The central government is our only hope at this time. The hope of our children, who want to go to school safely and comfortably. Expectations of workers who want to go to work in peace. The hope of all residents of Bukit Timah whose rights have been persecuted for decades.

Please look at the streets in Bukit Timah

  

Jalan Yang Tak Pernah Diaspal Selama 4 Generasi Di Dunia

 


Jalan Yang Tak Pernah Diaspal Selama 4 Generasi Di Dunia


Tiga puluh tujuh tahun saya tinggal di Jalan Abdul Rabkan KM 3, Bukit Timah, Dumai. Dan selama itu pula ada sesuatu yang begitu mengusik hati saya dan semua warga yang tinggal di Bukit Timah. Jalan utama di sini belum diaspal sama sekali selama puluhan tahun, sudah empat generasi. Sejak PT Caltex membuka jalur jalan ini pada tahun 1960-an, yang berimbas pada terbukanya jalur kehidupan bermasyarakat Bukit Timah.
Ya, jika Anda berkunjung ke Bukit Timah, akan terlihat betapa "terbelakang" jalanan sepanjang 6 km tersebut. Sangat kontras dengan pembangunan infrastruktur yang pesat di hampir seluruh pelosok Indonesia.
Kenapa pembuatan jalan aspal ini sangat penting?
Saat musim hujan datang, jalanan yang terbuat dari tanah liat ini akan menjadi seperti lumpur basah. Lalu banjir. Selalu begitu yang terjadi setiap tahun. Padahal, jalan ini adalah jalur anak-anak dari rumah menuju sekolah dan sebaliknya. Jalur penghubung dari Bukit Timah ke pusat kota, dari Dumai ke Medan, dari Dumai ke Duri.
Berbagai macam cara kami tempuh supaya pihak yang berkepentingan menaruh perhatian dan melakukan tindak nyata terhadap jalan ini. Tapi, hanya penolakan atau aksi diam yang kami dapatkan.
Lalu kepada siapa lagi kami harus meminta hak kami atas pelayanan publik dari pemerintah? Karena kami sudah menunaikan tanggung jawab, yaitu menjadi warga negara yang taat dan tepat waktu dalam membayar pajak.
Pemerintah pusat adalah harapan kami satu-satunya saat ini. Harapan anak-anak kami, yang ingin pergi ke sekolah dengan aman dan nyaman. Harapan pekerja yang ingin berangkat ke tempat kerja dengan tenang. Harapan seluruh warga Bukit Timah yang teraniaya haknya selama puluhan tahun.
Sila ditengok jalanan di Bukit Timah

Saturday, September 25, 2021

MARS SMPN BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI

 

MARS SMPN BINAAN KHUSUS  KOTA DUMAI

 (ZULKARNAEN-2005)



SMP Negeri Binaan Khusus
Mengembangkan budaya melayu
Berprestasi disegala bidang
Menjadi Impian  kota Dumai

Smp Negeri Binaan Khusus
Unggul di dalam pendidikan
Berprestasi di segala bidang
Menjulang harapan kota Dumai

Semerbak mewangi dikota dumai
Mengharumkan nama bangsa Indonesia
Dengan pendidikan yang berkualitas
Bersama, Abadi, Slamanya


Selamanya...

Saturday, June 20, 2020

Thursday, May 28, 2020

Dewan kesenian memuat profilku

https://www.dkdteraspunak.com/2020/05/profil-seniman-zulkarnaen-ssn-m-sn-1.html?m=1

Saturday, February 15, 2020