Monday, April 27, 2015

cerpen maddayansah 71

SMP NEGERI BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI
PELAJARAN SENI BUDAYA
GURU PENGAJAR : ZULKARNAEN,  S.Sn.

MEMBUAT KARYA TULIS
               KARYA ANAK BANGSA BERNAMA : MADDAYANSYAH
      KELAS                                                       : VII. 1
             
ALASAN MENGAPA SAYA TIDAK MENGERTI
NOTASI BALOK
     
Pada hari kamis, tanggal 16 April 2015, saya dan teman-teman kelas VII.1 belajar Seni Budaya di Laboratorium Seni dengan guru bapak Zulkarnaen,S.Sn. Pelajaran Seni Budaya adalah pelajaran terakhir di hari Kamis. Malam hari sebelum hari Kamis, saya menyiapkan peralatan untuk belajar keesokan harinya. Saya menyiapkan buku untuk pelajaran Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling, Ilmu Pengetahuan Alam, dan tentunya peralatan untuk pelajaran Seni Budaya. Khusus untuk pelajaran Seni Budaya, saya benar-benar teliti dalam menyiapkan peralatannya. Sebab pelajaran Seni Budaya adalah pelajaran dengan peralatan paling banyak dan semuanya harus lengkap tidak boleh kurang satupun, agar nilai tidak dikurangi. Peralatannya yang wajib adalah seperti Pianika, Music book, buku paket, buku latihan, pensil, peraut pensil dan  penghapus. Serta ada pula peralatan tambahan seperti buku Kumpulan Lagu-lagu wajib dan nasional dan juga penggaris.

Keesokan paginya, saya pun pergi ke sekolah. Sesampainya di sekolah, saya mulai menjalani aktivitas rutin saya. Pagi hari diawali dengan pembacaan Al-Qur’an secara bersama-sama di ruang serbaguna. Lalu kembali ke kelas, dan memulai proses pembelajaran. Pelajaran pertama adalah pelajaran Bahasa Inggris, saya belajar Bahasa Inggris dengan Miss Yanti Eliza. Setelah dua jam pelajaran, jam Bahasa Inggris pun selesai. Lalu saya belajar Bimbingan Konseling dengan Bu Meli selama satu jam pelajaran. Dan saatnya untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan pengajar Ibu Triani Lailatunnahar, S.Si, M.Pd. Namun pada hari itu Bu Een tidak hadir, dan kami diberitahu oleh guru piket untuk masuk ke kelas dan menunggu diberikan tugas.  Pelajaran ini berlangsung selama tiga jam. Satu jam sebelum istirahat dan dua jam sesudah istirahat. Satu jam pelajaran telah berlalu, dan tibalah waktunya untuk istirahat. Saya dan teman-teman pun segera menuju ke kantin untuk membeli makanan. Setelah selesai makan, ternyata waktu istirahat masih tersisa sekitar delapan menit. Saya lalu pergi ke perpustakaan bersama Fikri Abdillah untuk meminjam buku paket Seni Budaya. Setelah meminta izin kepada Bapak Zulfitri, kami lantas kembali ke kelas. Tak lama setelah sampai di kelas, bel masuk berbunyi, saya langsung menyimpan buku yang telah saya pinjam tadi ke dalam tas dan segera duduk di kursi tempat saya.

Jam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pun dilanjutkan. Namun kami tak kunjung diberikan tugas. Kami terus menunggu diberikan tugas, sambil bercakap-cakap satu sama lain. Hampir dua jam pelajaran berlangsung tanpa tugas yang pasti. Jam Ilmu Pengetahuan Alam pun hanya tersisa sekitar sepuluh menit. Saya dan beberapa teman saya seperti Retno Hendrizon, Arya Mahardhika, dan Fikri Abdillah mulai menyiapkan peralatan untuk pelajaran Seni Budaya. Kami menyiapkan alat musik Pianika, Music Book, pensil, penghapus, peraut pensil, buku paket dan tentunya buku catatan.

Bel pergantian pelajaran pun berbunyi, dan saya segera menuju ke Laboratorium Seni di lantai dua. Saya dan beberapa teman saya pun sampai di Laboratorium Seni. Namun ternyata siswa kelas VII.5 masih berada di dalam. Dan kami pun menunggu sesaat di depan Laboratorium Seni. Setelah sekitar dua menit menunggu, akhirnya siswa kelas VII.5 satu per satu mulai keluar dari Laboratorium Seni. Setelah ruangan nampak agak lengang, saya dan teman-teman yang lain mulai memasuki ruangan. Teman yang lain kemudian ikut menyusul masuk.

Begitu tiba di dalam kami semua pun duduk berdasarkan kelompok masing-masing. Saya berada di kelompok satu, dan saya segera menuju ke tempat duduk. Saya duduk bersama teman-teman yang lain. Saya duduk di sebelah Riski Afrilia Ningsih, dan di sebelah .kiri saya ada Rakhen Sidqi. Begitu pelajaran dimulai, saya membuka buku paket dan membaca materi tentang Seni Tari. Baru saja membuka buku, kami justru diperintahkan untuk mengumpulkan semua buku satu kelompok di satu tempat. Dan saya disuruh mengunpulkan buku anggota kelompok satu. Dan saya langsung mengumpulkan buku anggota kelompok saya dan meletakkannya di sebelah meja kelompok saya. Saya merasa terkejut disuruh mengumpulkan buku, karena saya tidak ada membaca buku paket Seni Budaya sedikitpun.

Ternyata tujuan Pak Zulkarnaen menyuruh kami mengumpulkan buku adalah karena kami akan melalui tes lisan. Kami ditanya satu per satu pengertian tari menurut para seniman. Tes dimulai dari nomor absen pertama, yaitu Anggiat Fernando Pasaribu. Banyak yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari pak Zulkarnaen, dan salah satunya adalah saya. Hanya Fanny winsilia yang bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, sementara Zahra Fathia bisa menjawab namun kurang lengkap. Begitu juga dengan Eikyn Prayoga Armen, kurang lengkap.


Gagal pada tes pertama, lalu saya menghadapi tes kedua. Yaitu tes menebak notasi dan ketukannya. Pada tes kedua yang diberikan Pak Zulkarnaen, Zuliyanti Febriana menjadi yang pertama di tes. Pada saat giliran saya, saya tidak bisa menebak dengan benar, saya menjawab itu adalah not D2, namun saya tidak  menyebut jumlah ketukannya, padahal saya tahu bahwa jumlahnya adalah 4 ketukan. Sayang sekali jawaban saya salah. Pada saat kami disuruh mengeluarkan alat, Pak Zulkarnaen mengatakan bahwa yang tidak bisa menebak notasi balok harus membuat karya tulis yang berjudul  “Mengapa saya tidak mengerti notasi balok”. Sedangkan yang menebak dengan benar tidak terkena hukuman. Pada awalnya, kami disuruh membuat karya tulis tersebut sebanyak empat halaman di buku tulis. Namun jika tidak selesai pada saat jam Seni Budaya, kami disuruh membuat karya tulis tersebut sebanyak tiga halaman di Microsoft Word dan kemudian dikirim lewat e-mail. Saya mengaku hal ini terjadi karena saya malas membaca. Saya berjanji bahwa saya akan lebih rajin membaca dan akan berusaha menjawab tes sebaik mungkin.

No comments:

Post a Comment